Perokok Pasif lebih Menderita dari Perokok Aktif. Kita
tahu bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 jenis zat kimia beracun.
Ketika seseorang menghisap sebatang rokok, asap rokok yang
dihembuskannya setelah dihisap serta asap yang keluar dari ujung rokok
yang terbakar, menyebar ke sekelilingnya.
sumber : http://medika-house.blogspot.com/2012/02/perokok-pasif-lebih-berbahaya-daripada.html
Read More...
Bahayanya, asap tersebut bukanlah asap biasa. Tapi mengandung berbagai
zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti benzen, karbon monoksida,
kromium, sianida, formaldehida, nikel, polonium dan timah. Dan yang
lebih parahnya lagi, asap beserta zat berbahaya tersebut dapat bertahan
berjam-jam di udara. (sumber foto : tipskesehatan.web.id)
Akan tetapi, benarkah risiko terbesar diterima oleh perokok pasif
daripada perokok aktif? Ternyata menghirup asap rokok orang lain lebih
berbahaya dibandingkan menghisap rokok sendiri. Bahkan bahaya yang harus
ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.
Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok
yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari hasil
pembakaran tembakau yang tidak sempurna.
Menurut Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia
(IAKMI), sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam asap
rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara
bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. Konsentrasi
zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang
terhisap melalui asap rokok perokok pasif tidak terfilter. Sedangkan
racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang
dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika
perokok aktif menghirup kembali asap rokok yang telah ia hembuskan.
Masalah merokok di negara Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan.
Indonesia menempati posisi ke tiga besar dunia setelah Cina dan India
sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar. Bahkan jumlah perokok
remaja berusia 13-18 tahun di Indonesia menjadi juara 1 se-Asia. Tak
heran Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang tidak
menandatangani FCTC ( Framework Convention on Tobacco Control ).
Bahaya Rokok
Ada beberapa bahaya rokok atau risiko bagi anak-anak yang terpapar asap rokok yang beracun :- Bayi yang sejak dalam kandungan terpapar racun asap rokok berisiko lahir dengan berat badan rendah, mengalami keterlambatan belajar dan mengalami sindroma kematian mendadak.
- Anak-anak yang berada dalam ruangan penuh asap rokok selama 1 jam, berarti telah menghisap zat kimia beracun yang setara dengan orang dewasa yang menghabiskan 10 batang rokok.
- Anak-anak menjadi rentan terinfeksi telinga tengah ( otitis ) yang berisiko kehilangan pendengaran.
- Anak-anak lebih berisiko terkena gangguan asma.
- Paparan asap rokok juga membuat anak-anak lebih rentan terkena bronkitis, infeksi saluran pernapasan dan pneumonia.
sumber : http://medika-house.blogspot.com/2012/02/perokok-pasif-lebih-berbahaya-daripada.html