Jumat, 24 Mei 2013

Mengapa Perokok Pasif Lebih Bahaya

Perokok Pasif lebih Menderita dari Perokok Aktif. Kita tahu bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 jenis zat kimia beracun. Ketika seseorang menghisap sebatang rokok, asap rokok yang dihembuskannya setelah dihisap serta asap yang keluar dari ujung rokok yang terbakar, menyebar ke sekelilingnya.

Bahayanya, asap tersebut bukanlah asap biasa. Tapi mengandung berbagai zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti benzen, karbon monoksida, kromium, sianida, formaldehida, nikel, polonium dan timah. Dan yang lebih parahnya lagi, asap beserta zat berbahaya tersebut dapat bertahan berjam-jam di udara. (sumber foto : tipskesehatan.web.id)

Akan tetapi, benarkah risiko terbesar diterima oleh perokok pasif daripada perokok aktif? Ternyata menghirup asap rokok orang lain lebih berbahaya dibandingkan menghisap rokok sendiri. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif. Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari hasil pembakaran tembakau yang tidak sempurna.

Menurut Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam asap rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya. Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok pasif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif menghirup kembali asap rokok yang telah ia hembuskan.

Masalah merokok di negara Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan. Indonesia menempati posisi ke tiga besar dunia setelah Cina dan India sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar. Bahkan jumlah perokok remaja berusia 13-18 tahun di Indonesia menjadi juara 1 se-Asia. Tak heran Indonesia adalah satu-satunya negara di ASEAN yang tidak menandatangani FCTC ( Framework Convention on Tobacco Control ).

Bahaya Rokok

Ada beberapa bahaya rokok atau risiko bagi anak-anak yang terpapar asap rokok yang beracun :

  1. Bayi yang sejak dalam kandungan terpapar racun asap rokok berisiko lahir dengan berat badan rendah, mengalami keterlambatan belajar dan mengalami sindroma kematian mendadak.
  2. Anak-anak yang berada dalam ruangan penuh asap rokok selama 1 jam, berarti telah menghisap zat kimia beracun yang setara dengan orang dewasa yang menghabiskan 10 batang rokok.
  3. Anak-anak menjadi rentan terinfeksi telinga tengah ( otitis ) yang berisiko kehilangan pendengaran.
  4. Anak-anak lebih berisiko terkena gangguan asma.
  5. Paparan asap rokok juga membuat anak-anak lebih rentan terkena bronkitis, infeksi saluran pernapasan dan pneumonia.

sumber : http://medika-house.blogspot.com/2012/02/perokok-pasif-lebih-berbahaya-daripada.html

0 komentar:

Posting Komentar